Burung Kelana-Tanah yang Langka Ditemukan Kembali di Melbourne
Burung kelana-tanah (Pedionomus torquatus), yang pernah melimpah di Australia tenggara, telah mengalami penurunan populasi yang drastis. Kini, hanya tersisa sekitar 250-1.000 ekor burung liar.
Habitat ideal mereka adalah padang rumput dengan rerumputan yang diselingi tanah kosong dan tanpa pohon. Burung-burung ini memiliki ketahanan yang luar biasa, meskipun kurang dari 1% habitat mereka yang tersisa di Victoria.
Setelah menemukan lokasi yang cocok, burung kelana-tanah cenderung menetap dan membangun wilayah kekuasaan. Burung betina lebih besar, lebih berwarna, dan lebih dominan daripada jantan. Mereka mengeluarkan suara khas oom atau boom yang dapat direkam oleh perekam audio.
Dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), burung kelana-tanah yang terancam punah telah ditemukan kembali di wilayah barat Melbourne untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun. Burung ini memiliki tinggi sekitar 15 cm, dengan mata kuning yang lebar.
Saat berpacaran, burung betina mengejar jantan dengan sayap yang dibentuk seperti pesawat jet. Burung betina mempertahankan wilayah, sementara burung jantan menjaga telur.
Burung kelana-tanah mengandalkan kamuflase dan berjongkok untuk bertahan hidup. Namun, taktik ini juga membuat mereka rentan terhadap pemangsaan oleh rubah.
Teknologi pengukur lagu memungkinkan peneliti menyurvei beberapa lokasi secara bersamaan. Setelah mendeteksi burung-burung tersebut di dua lokasi baru, para peneliti berencana untuk terus mencari lebih banyak burung di lanskap vulkanik di sebelah barat Melbourne.
Komentar0