:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4977714/original/070185000_1729671298-Screenshot_20241023_145832_Chrome.jpg)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa efisiensi anggaran 2025 tidak akan berdampak pada tenaga honorer di lingkungan kementerian dan lembaga. Efisiensi ini hanya akan menyasar aparatur sipil negara (ASN), kementerian, lembaga negara, TNI, dan Polri.
Sri Mulyani juga memastikan bahwa beasiswa yang sedang berjalan, seperti beasiswa LPDP, beasiswa pendidikan Indonesia, dan beasiswa Indonesia Bangkit, tetap akan berjalan sesuai kontrak.
Namun, terdapat efisiensi pada bantuan operasional pendidikan keperguruan tinggi, seperti perjalanan dinas, seminar, dan kegiatan seremonial. Namun, efisiensi ini tidak boleh meningkatkan biaya UKT.
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menjelaskan bahwa efisiensi ini merupakan bagian dari langkah efisiensi APBN 2025, bukan kebijakan PHK seperti di sektor swasta.
Sri Mulyani juga menyatakan bahwa tidak ada pengurangan jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam efisiensi anggaran 2025. Jumlah penerima beasiswa KIP untuk tahun anggaran 2025 adalah 1.040.192 mahasiswa dengan anggaran sebesar Rp 14.698.000.000 triliun.
Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa KIP dapat meneruskan program belajar seperti biasanya.
Komentar0