Treninfo.com Meskipun dikenal sebagai halobacterium, organisme ini sebenarnya bukan bakteri, melainkan archaeon yang melakukan fotosintesis dengan cara yang unik. Klorofil, pigmen hijau yang kita kenal, bukanlah pilihan awal Bumi untuk fotosintesis.
Teori Purple Earth menunjukkan bahwa organisme purba bergantung pada molekul yang lebih sederhana, retinal, untuk memanfaatkan sinar matahari. Ahli astrobiologi menduga bahwa eksoplanet mungkin masih menampung makhluk yang bergantung pada retinal.
Retinal dikemas dalam kloroplas, tempat fotosintesis terjadi. Halobacterium, mikroba ungu cerah, adalah contoh penting yang bertahan hidup di lingkungan asin seperti Great Salt Lake. Laut Mati juga memancarkan rona ungu karena kehadiran halobacterium.
Penelitian NASA mengidentifikasi retinal sebagai molekul penting yang memberikan warna ungu pada halobacterium. Bakteri ini menyerap panjang gelombang hijau melalui retinal dan memantulkan merah dan biru, menghasilkan tampilan ungu yang mencolok.
Seiring waktu, organisme lain mengembangkan klorofil yang lebih efisien, menggantikan pendekatan berbasis retinal. Peristiwa Oksigenasi Hebat terjadi ketika kadar oksigen atmosfer meningkat, menandai pergeseran dari Bumi Ungu ke Bumi Hijau.
Dengan mempelajari lingkungan ekstrem seperti Laut Mati, para ilmuwan memperoleh wawasan tentang bagaimana kehidupan ungu dapat bertahan hidup di luar angkasa. Pendekatan ini memperluas pemahaman kita tentang potensi kehidupan di planet lain.
Vegetasi saat ini memiliki tepi merah yang khas, menyerap cahaya merah dan memantulkan inframerah. Retinal diperkirakan menciptakan sidik jari spektral yang berbeda, memuncak di wilayah hijau.
Para ilmuwan menyerukan instrumen yang dapat mendeteksi rentang panjang gelombang yang lebih luas untuk mengidentifikasi tanda-tanda kehidupan ungu di eksoplanet. Konsep ini menyoroti kapasitas kehidupan untuk beradaptasi dan mendorong kita untuk memperluas pencarian kita di luar apa yang kita ketahui saat ini.
Komentar0