
Ormat Geothermal Indonesia Berinvestasi Rp 16,2 Triliun untuk Proyek Panas Bumi
Jakarta, 14 Februari 2025 - PT Ormat Geothermal Indonesia, perusahaan panas bumi asal Amerika Serikat, berencana menginvestasikan hingga US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun untuk mengembangkan proyek panas bumi di Indonesia hingga 2030.
Presiden Direktur Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono, mengungkapkan bahwa selama 10 tahun beroperasi di Indonesia, pihaknya telah menggelontorkan investasi sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 4 triliun.
Kami mengapresiasi dukungan Pemerintah Indonesia, Kementerian ESDM, dan Direktorat Jenderal EBTKE yang telah membuka dan menarik investasi di sektor panas bumi, ujar Dion.
Menurut Dion, Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi yang menarik untuk proyek panas bumi karena kebijakan pemerintah yang mendukung investor asing.
Dari sisi regulasi dan dukungan pemerintah, Indonesia sangat luar biasa, jelas Dion.
Dalam lima tahun mendatang, Ormat berencana menambah investasinya di Indonesia hingga mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 16,2 triliun.
Sampai tahun 2030, kata Dion kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner.
Ada tiga faktor yang membuat Indonesia layak menjadi sumber investasi asing di sektor panas bumi, yaitu:
- Potensi panas bumi yang melimpah
- Kebijakan pemerintah yang mendukung
- Iklim investasi yang menunjang
Meski demikian, Dion mengatakan masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti insentif untuk menarik perusahaan asing berinvestasi di Indonesia.
Masih banyak PR yang harus diperbaiki, tetapi kami menilai bahwa berinvestasi panas bumi di Indonesia tetap menarik, layak, dan memadai, tandasnya.
Ormat Indonesia merupakan bagian dari Ormat Technologies, perusahaan energi terbarukan asal Amerika Serikat. Ormat mengoperasikan 1.200 Mega Watt (MW) Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di seluruh dunia, di mana 900 MW berada di Amerika Serikat.
Ormat memiliki 12,75% saham di Konsorsium Sarulla, bersama dengan Medco, Itochu, Kyushu, dan Inpex. PLTP Sarulla yang dioperasikan Sarulla Operations Ltd (SOL) ini berkapasitas 3 x 110 Mega Watt (MW), merupakan salah satu proyek PLTP terbesar di dunia.
Komentar0