Layanan BWA Kembali Hadir dengan Standar Global
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menghidupkan kembali layanan Broadband Wireless Access (BWA) dengan standar global. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kegagalan layanan BWA di masa lalu yang disebabkan oleh perbedaan standar antar vendor.
Pemanfaatan Frekuensi 1,4 GHz
Komdigi akan mengalokasikan frekuensi 1,4 GHz untuk layanan BWA. Frekuensi ini memiliki potensi untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband dengan kecepatan hingga 100 Mbps.
Komplemen Layanan Fiber Optik
Layanan BWA akan diposisikan sebagai pelengkap layanan fixed broadband berbasis fiber optik. Hal ini diwajibkan untuk menggunakan middle mile berbasis fiber optik.
Penggelaran Lebih Mudah dan Murah
BWA menawarkan penggelaran yang lebih mudah dan cepat dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan fiber optik. Hal ini menjadikannya solusi yang tepat untuk mempercepat peningkatan layanan fixed broadband di Indonesia.
Standar Global
Untuk menghindari masalah perbedaan standar, Komdigi akan mengadopsi standar International Mobile Communication (IMT). Dengan standar global ini, operator dapat dengan mudah bergabung dan menggunakan standar yang sama.
Harga Terjangkau
Meskipun menawarkan kecepatan tinggi, layanan BWA akan tersedia dengan harga yang terjangkau, berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per bulan. Hal ini menargetkan masyarakat kelas menengah ke bawah dengan daya beli terbatas.
Pertumbuhan Permintaan
Seiring dengan pertumbuhan permintaan, pelanggan diharapkan akan beralih ke layanan fixed broadband berbasis fiber optik. Namun, layanan BWA tetap menjadi pilihan yang tepat untuk masyarakat yang membutuhkan koneksi internet yang cepat dan terjangkau.
Minat Perusahaan
Hingga saat ini, tujuh perusahaan telah menunjukkan minat terhadap frekuensi 1,4 GHz, termasuk First Media, Internux (Bolt), Indosat Mega Media (IM2), Berca, dan Jasnita. Jumlah peserta diperkirakan akan bertambah saat proses lelang resmi dibuka pada semester pertama tahun ini.
24 Februari 2025
Komentar0