Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menekankan pentingnya program pemberdayaan masyarakat dalam percepatan penurunan angka kemiskinan. Kementerian Sosial (Kemensos) berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melepaskan mereka dari jerat kemiskinan.
Pada kunjungannya ke Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 7 Maret 2025, Gus Ipul, sapaan akrab Menteri Sosial, meninjau langsung pelatihan usaha makanan dan minuman, seperti warmindo dan es krim. Ia menekankan bahwa program pemberdayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi masyarakat setempat.
Salah satu peserta pelatihan, Hasanudin (26), merasakan manfaat program ini. Ia mendapatkan bantuan gerobak dan perlengkapan usaha dari Kemensos pada tahun 2023. Pelatihan dan penyediaan bahan baku didukung oleh PT Indofood Sukses Makmur dan PT Diamond Food Indonesia, yang turut berperan dalam kesuksesan program ini.
Melawati (33), penerima Program Keluarga Harapan (PKH), juga berbagi kisah sukses. Ia dan sepuluh rekannya yang juga graduasi PKH membentuk Kelompok Usaha Wanita Tangguh (Kuwatan). Usaha ini telah meningkatkan pendapatannya hingga hampir Rp6 juta per bulan.
Kolaborasi dan Pendampingan
Gus Ipul berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan perekonomian lokal dan mengurangi jumlah penduduk miskin. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan setelah pelatihan dan pemberian alat usaha. Pendampingan ini akan dilakukan bersama pemerintah desa, agar program pemberdayaan berdampak jangka panjang.
Selain pemberdayaan ekonomi, Kemensos juga menggandeng akademisi dari Universitas Pasundan untuk mengelola limbah sampah. Pengolahan limbah ini bertujuan untuk menghasilkan produk bernilai tambah, seperti gas, bensin, solar, pakan ternak, pupuk, dan batu bata. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian desa.
Dampak Positif
Hasanudin, dengan bantuan yang didapat, telah menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk dirinya sendiri. Ia berharap usahanya dapat berkembang lebih besar lagi. Melawati, yang sebelumnya merupakan penerima bantuan sosial, kini mampu memberdayakan lingkungannya dan tidak lagi membutuhkan bantuan serupa. Ini menunjukkan dampak positif program pemberdayaan Kemensos dalam meningkatkan kemandirian masyarakat.
Data Kemiskinan
Di Desa Cangkuang Wetan, terdapat 5 keluarga miskin ekstrem dengan 14 individu. Di tingkat kecamatan, terdapat 39 keluarga miskin ekstrem dengan 102 individu. Data ini menunjukkan masih tingginya angka kemiskinan yang perlu ditangani secara serius.
Kesimpulan
Program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan Kemensos diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah.
Komentar0