Perusahaan Isar Aerospace menyatakan bahwa pengumpulan data penerbangan yang ekstensif dari uji coba ini akan sangat berharga untuk pengembangan misi-misi mendatang.
Isar Aerospace, bersama dengan perusahaan rintisan Eropa lainnya, berupaya untuk bersaing dalam industri antariksa yang berkembang pesat, yang saat ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat dan Tiongkok.
Meskipun Badan Antariksa Eropa (ESA), yang terdiri dari 23 negara anggota, dan perusahaan seperti ArianeGroup telah berhasil meluncurkan roket ke orbit, peluncuran tersebut seringkali dilakukan di luar wilayah Eropa.
Daniel Metzler, CEO dan salah satu pendiri Isar Aerospace, menyatakan kebanggaannya sebagai perusahaan Eropa yang telah menunjukkan kemampuan Eropa dalam mencapai prestasi besar.
Meskipun peluncuran roket Spectrum mengalami kegagalan, Isar Aerospace mengklaim bahwa tujuan utama dari uji coba tersebut telah tercapai.
Menurut Isar Aerospace, peluncuran dari Norwegia utara ini merupakan yang pertama kalinya sebuah roket yang dirancang untuk mencapai orbit diluncurkan dari daratan Eropa.
Isar Aerospace bertujuan untuk melayani pelanggan di seluruh dunia dalam pengiriman satelit ke luar angkasa, serta membantu Eropa mengatasi kekurangan utama dalam arsitektur keamanannya, yaitu akses independen ke luar angkasa.
Roket Spectrum berhasil lepas landas dan terbang selama sekitar 30 detik setelah tahap pertamanya dinyalakan.
Meskipun demikian, peluncuran tersebut dilakukan dari luar Eropa, terutama di Amerika Serikat.
Perusahaan seperti SpaceX, yang dipimpin oleh Elon Musk, telah menjadi pemimpin dalam industri antariksa dengan ratusan peluncuran roket ke orbit.
Secara historis, Eropa tertinggal dalam perlombaan antariksa awal dan dalam upaya komersial untuk mencapai orbit.
Update Terbaru: Pada tanggal [Tanggal Sekarang], Isar Aerospace terus menganalisis data dari uji peluncuran untuk meningkatkan teknologi roket mereka.
Komentar0