Vaksin HPV terbukti efektif dalam mencegah lesi prakanker serviks, menurut studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. Temuan ini menunjukkan penurunan signifikan, hingga 80%, pada tingkat lesi prakanker risiko sedang hingga tinggi di kalangan wanita berusia 20-24 tahun antara tahun 2008 dan 2022. Hal ini sejalan dengan peningkatan penggunaan vaksin HPV yang aman dan efektif di AS sejak tahun 2006.
Para peneliti, dalam laporan mereka di Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas CDC, menekankan dampak besar program vaksinasi HPV terhadap prakanker serviks. Penurunan terbesar terlihat pada kelompok usia termuda, yang merupakan kelompok pertama yang merasakan manfaat vaksinasi. Hal ini memberikan keyakinan tambahan bagi orang tua mengenai pentingnya vaksinasi HPV untuk anak-anak mereka.
Vaksin HPV, yang direkomendasikan untuk anak perempuan dan laki-laki berusia 11 atau 12 tahun di AS sejak 2006 dan 2011, terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi HPV. HPV merupakan infeksi menular seksual yang paling umum dan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks, vulva, vagina, dan kanker lainnya.
Studi ini menyoroti pentingnya vaksinasi HPV dalam mencegah kanker serviks. Data menunjukkan bahwa vaksinasi HPV telah berkontribusi pada penurunan dramatis lesi prakanker. Penting untuk diingat bahwa vaksinasi susulan direkomendasikan untuk siapa pun yang berusia hingga 26 tahun yang belum divaksinasi.
Untuk deteksi dini, Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS merekomendasikan tes Pap smear setiap tiga tahun untuk wanita berusia 21 hingga 65 tahun dan tes HPV risiko tinggi setiap lima tahun untuk wanita berusia di atas 30 tahun. Dengan vaksinasi dan skrining rutin, risiko kanker serviks dapat diminimalkan secara signifikan.
Kesimpulan: Studi ini memberikan bukti kuat mengenai efektivitas vaksin HPV dalam mencegah lesi prakanker serviks. Penting bagi orang tua dan individu untuk mengikuti rekomendasi vaksinasi dan skrining untuk kesehatan reproduksi yang optimal.
Komentar0